Dinda tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Sesuatu terasa berbeda di tubuhnya. Ia ingin meredakan rasa panas yang mendera tubuhnya. Ia bahkan mulai membayangkan tubuhnya disentuh. Usai minum teh, Dinda langsung ke kamar, ia mencoba memuntahkan isi perutnya. Namun, ia tak berhasil. Jadi, ia minum air mineral yang ada di tasnya. Itu tak berhasil mengurangi efek dari obat yang ia minum. "Ah ... Mas!" Dinda masih menggeliat seperti cacing kepanasan. "Apa yang terjadi?" Kevin membatin. Ia mendekati Dinda dan gadis itu langsung melingkarkan lengan di bahunya. Kevin terkesiap. Tatapan Dinda sudah tak fokus lagi. Gadis ini mabuk, tetapi tak ada aroma alkohol. "Plis ... tolong," rintih Dinda lagi. Kevin mengerutkan keningnya. Ia ingat Dinda minum teh tadi. Apakah ada sesuatu di san