Kehidupan berjalan semestinya, tak ada lagi tentang patah dan luka pada hati melainkan perjalanan lembaran demi lembaran baru. Tentang pernikahan, semua sudah dikubur dalam – dalam. Tak ada kata – kata gundah gulana walau sejatinya nama Sahira masih tetap menjadi pemenangnya. Berjuang bagaimanapun tetap percuma, Sahira yang menolak.Ya, terakhir bertemu perempuan itu adalah masa – masa Agam ditolak. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kota dengan rutinitasnya sebagai dosen, entah kesalahan macam apa yang pernah dilakukan sampai mendapat kenyataan pahit seperti ini. Senyum Agam tercetak kecil, slide demi slide dilihat dari status w******p Sahira. Beberapa pose cantik sebagai objek utama di kornea mata, Agam sampai gemas sendiri. Bagaimana bisa tidak memiliki kenangan seperti ini ketika masih
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari