Sejak awal pertemuan Choi Jieun tidak sengaja saat menghadiri party clubing bersama para sahabatnya yang di adakan di sebuah club malam. Awal pertemuan pertamanya dengan seorang pria tampan bernama Min Yoongi. Choi Jieun mengira dengan suka rela dirinya telah memberikan kehormatannya yang selama ini dijaganya sebaik mungkin. Min Yoongi yang merupakan dosen di kampusnya.
SECRET LOVE
Choi Jiuen adalah mahasiswi berprestasi dan selalu mengikuti organisasi di kampusnya. Putri tunggal dari salah satu konglomerat asal Korea Selatan. Pemilik perusahaan terbesar di Asia QL GROUP. Tidak heran namanya dikenal hampir seluruh fakultas hingga para dosen karena kecerdasan otaknya. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Choi Jiuen termasuk juga dengan teman-temannya ia sengaja menyembunyikan identitasnya kecuali dua sahabatnya Park Yuri dan Lee Hyeri. Choi Jiuen tidak ingin mereka mengenalnya karena kekayaan orang tuanya bukan karena prestasi yang di milikinya.
Siapa yang tidak tahu perusahaan raksasa QL GROUP seluruh dunia mengakuinya, salah satu perusahaan terbesar yang memiliki banyak cabang di beberapa negara dalam dunia bisnis properti. Jieun hanya ingin dirinya di kenal karena prestasinya. Perlu di tekankan sekali lagi Choi Jieun hanya ingin di kenal karena prestasinya bukan latar belakang keluarganya.
Memasuki salah satu club di temani kedua sahabatnya, Park Yuri dan Lee Hyeri untuk menghadiri undangan party clubbing dari salah satu temannya.
Hingar bingar musik memekakkan gendang telinga lagu anytime-Don Diablo merupakan salah satu lagu yang cukup sering di putar di club-club malam. Lagu dengan beat cepat membuat pendengarnya menggerakkan tubuh berjoget-joget mengikuti irama musik.
Terlihat Choi Jiuen mencoba mengangkat telepon dari salah satu kerabatnya. Namun, sayangnya suaranya tak terdengar suara di telepon kalah dengan musik yang berisik tanpa pikir panjang Jiuen mematikan smartphonenya. Ia melangkah menuju lantai dansa meliuk-liukkan badan sesuai irama musik. Jieun hanya mengenakan Crop top tali spaghetti berwarna hitam di padukan dengan
Leather mini skirt black (rok mini kulit hitam) sangat cocok di tubuh mungilnya. Jieun tampil seksi dan edgy membuat tampilannya terlihat cantik dan berkelas.
Pengaruh alkohol membuatnya lupa diri. Jieun hanya ingin menikmati hidupnya dengan melakukan kebebasannya. Tanpa sengaja Jieun menabrak seorang lelaki yang tak ia kenal mencoba menyentuh lekukan tubuhnya, hingga sebuah tangan menarik Jieun ke dalam pelukannya membiarkan gadis cantik itu menopang tubuh dan wajah ke atas d**a bidangnya. Dengan tatapan tajam nan dingin sang pria memberikan isyarat untuk menjauh dari gadis yang kini ada di pelukannya.
Tangan Jieun terulur mengusap wajah pria yang kini tengah memeluknya, seraya tersenyum fokusnya ke arah bilah tipis berwarna merah muda membuat Jieun ingin menyentuhnya dengan jari telunjuk kanan dengan gerakan sensual. Beralih mengalungkan kedua tangan ke belakang tengkuknya, menciumnya lembut dengan menjinjitkan kaki serta melumat dan menggigitnya kecil memberikan sensasi tersendiri bagi si pria yang baru saja menerima ciumannya.
Choi Jieun melerai ciumannya tersenyum sambil berkata, " Aku pikir rasanya manis hanya terasa kenyal, dengan bau aroma khas nikotin dan caffein tapi aku suka, ada sensasi rasa mint." Jieun kembali terkekeh. "Asal kamu tahu saja ini adalah ciuman pertamaku. Sssttt ... Jangan katakan kepada siapapun aku telah mencuri ciuman dari kamu, aku berharap kamu itu crush aku," ucapnya dengan ekspresi orang mabuk. Entah sudah berapa banyak gelas yang sudah ia habiskan.
"Siapa crush kamu?"suara khas maskulin pria itu kini bersuara. Suara yang membuat orang candu mendengarnya.
Telunjuk tangan kanan Jieun kembali mengusap lembut bibir merah muda yang baru saja ia lumat. "Sssttt, rahasia kamu tidak perlu tahu karena kamu tidak akan mengenalnya!" Serunya.
"Siapa?aku ingin tahu siapa pria yang kamu suka itu?" tanyanya masih penasaran.
Jieun terkekeh pelan."Sudah aku katakan kamu tidak akan mengenalnya, karena dia pria yang sangat mengesalkan, selalu bersikap dingin, cuek dan keras kepala seperti batu tapi aku sangat menyukainya, dan sayangnya dia tidak pernah menyukaiku," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Apa kamu sangat menyukainya?" Tangan kiri pria itu membelai lembut wajah Jieun.
Jieun hanya mengangguk. " aku sangat menyukainya lebih besar dari perasaannya kepadaku karena aku tahu dia tidak pernah menyukai aku," ungkapnya.
"Siapa? apakah dia suami kamu?"
Jieun kembali mengangguk. " Suami ... tapi hanya sebatas status saja," ucapnya lirih. Dengan jalan sempoyongan Choi Jiuen mencoba melangkah keluar.
Ia melangkah tanpa tujuan hingga ia berhenti di sebuah lorong sepi merasa bingung harus melewati pintu yang mana.
Choi Jieun terkekeh dengan mata sayu setengah sadar ia kembali melangkah dan tiba-tiba terhenti ketika tangan kirinya di tarik seseorang dan mendorongnya hingga ke dinding yang terasa dingin di atas punggungnya dengan satu tangan kanan memeluk pinggangnya. Dapat Jieun rasakan deru napas di wajahnya membuatnya terasa panas ketika pria itu mendekatkan wajahnya memiringkannya dan menarik pinggang dan tengkuknya secara bersamaan dengan bilah tipisnya menempel di atas bilah tipis Jieun memasukkan lidahnya menyeka hingga ke rongga mulut membuat Jieun membuka mulutnya melumatnya penuh tanpa memberikan celah sedikitpun. Menyapu dengan lidahnya menyatukan salivanya.
Tubuh Jieun semakin menempel padanya, aksinya sungguh di luar perkiraan. Jieun dapat merasakan sesuatu yang menonjol dari balik celananya menyentuh area sensitifnya meski celana pria ini masih tertutup rapat.
Bibir Jieun berdecak , ketika pria itu kembali mendaratkan bilah tipisnya setelah ia melerainya sebentar untuk menghirup oksigen. Napas mereka tersengal-sengal seperti orang habis lari marathon dengan kedua tangan Jieun masih melingkar di lehernya. Napas mereka berderu saling menempelkan dahi, Jieun kembali tersenyum. Bau Mint dari mulutnya, dan aroma maskulin sama dengan pria yang baru saja ia cium tampak familiar di indra penciumannya tak asing baginya karena aromanya sering ia rasakan.
Choi Jiuen bisa di katakan gadis baik-baik, meski ia sering kali mendatangi club, party, berpakaian seksi hal biasa baginya sampai teman-temannya tak percaya dirinya masih perawan.
Choi Jieun memiliki prinsip No Seks Before Marriage. Tetapi, sepertinya malam ini prinsip itu tidak berlalu dalam hidupnya. Tangan kirinya satu persatu membuka pengait kancing kemeja pria yang masih asyik melumat bibirnya, tangan kiri Jieun mengusap lembut d**a bidangnya membuat pria itu melenguh dan menahan tangannya untuk menghentikan aksinya. Tak kehilangan akal kaki kanan Jieun ia angkat lalu menggesekkan paha tepat area celananya yang sudah menonjol membuat pria itu kembali melenguh dengan sorot mata kelam menatap manik indahnya. Jieun tersenyum puas melihat ekspresinya.
Tak hanya itu Jieun semakin melakukan hal gila dengan menyapukan lidahnya di atas leher hingga ke belakang daun telinganya titik sensitif dalam merangsang lawan jenis tak hanya itu Jieun menggigit pelan ujung daun telinganya sensual sebelum ia berbisik.
"Aku tahu siapa kamu! Aku menginginkan kamu," ucap Jieun lirih membuat si pria menarik ujung bibirnya ia tersenyum mendengarnya.
"Haruskah kita menghentikannya atau melanjutkannya?" jawab pria itu melerai lumatannya menatap sayu manik indah Jieun dengan napas memburu.
Jieun menggeleng. "Aku mau pulang ...," racau nya. "Tapi aku suka di sentuh kamu. Ini pertama kalinya aku merasakan sentuhan tangan kekar seorang pria ... Kamu sudah berani menyentuhku, apa kamu akan menikahi aku atau meninggalkan aku?" terdengar suara Jieun sendu dengan mimik wajah sedih. "Asal kamu tahu aku sudah memiliki suami dan aroma tubuhmu mengingatkan aku akan dia. Aku berharap kamu itu adalah dia," ungkap Jieun menatapnya lekat.
"Tapi, kenapa wajah kamu sangat mirip dengannya? Aku harap ini bukan hanya halusinasi atau delusiku saja karena perasaan sepihak ku kepadanya." Tangan Jieun kembali meraba wajah tampan pria di hadapannya tak asing baginya meski ia setengah sadar karena pengaruh alkohol.
"Tolong bawa aku pergi dari sini, Yoongi-ssi!" Pintanya penuh penekanan.
"Tentu karena kita akan melanjutkannya di rumah," bisik sang pria dan Jieun hanya mengangguk mengiyakan kepalanya sudah terasa sangat pening. Sang pria tampan itu membawa tubuh Jieun keluar dari tempat club dengan cara membopong tubuh Jieun menuju area parkiran mobil dan meletakkan tubuh Jieun secara perlahan di jok belakang mobil mewah berwarna hitam metalik Jieun tak sadarkan diri dan pria tampan itu bergegas melajukan mobilnya entah kemana.