Tiga bulan sebelum pernikahan
"Kamu."Tiba-tiba, suara berat Pak Min Yoongi menggema. Nada suaranya jauh dari kesan kata ramah sungguh sangat menyebalkan. Membuat Choi Jieun merengut dengan d**a naik turun menahan kesal.
Tatapannya tajam menunjuk kearahnya sosok mahasiswi yang ditunjuk Min Yoongi. Perasaan Choi Jieun semakin tak enak ketika dosen pria itu berjalan mendekat kearahnya dan kini pandangan seisi kelas tertuju kepadanya.
Choi Jieun memandang kearah Min Yoongi dosen pembimbing skripsi pengganti dosen sebelumnya yang tengah cuti untuk melaksanakan pernikahannya di New York. Min Yoongi yang entah sejak kapan mengulurkan tangannya sambil menunjuk.
"Saya kenapa pak?" Choi Jieun ikut menunjuk dirinya sendiri. Refleks. Sungguh sangat membuat jantung tak aman.
"Kenapa kamu tertawa sendiri?ada yang lucu dari penjelasan saya?" tanyanya dengan nada dingin.
Choi Jieun sempat merasa bingung. Menyadari kesalahannya setelah mencerna kembali pertanyaan dosennya satu ini terkenal akan sifat dingin dan tak kenal ampun kepada mahasiswanya yang tidak serius dalam mengikuti kelasnya.
Ah, s**t! Gegara membuka pesan video kucing lucu yang dikirim Yuri membuatnya tanpa sadar tertawa sendiri. Pasti tadi Jieun tanpa sadar tertawa sendiri saat menonton video kucing yang sangat menggemaskan itu.
Choi Jieun meringis menatap dosen tampannya ini masih berdiri dihadapannya menatapnya datar dengan tatapan mata tak terbaca.
Min Yoongi mengangkat satu alis menunggu jawaban
"Apa?kenapa? letak salahnya dimana?"
tanya Jieun.
Min Yoongi menatapnya lekat. "Tentu saja kamu salah karena kamu tertawa dikelas saya. Apa ada yang lucu saat saya menjelaskan?"
Jieun menggeleng takut seperti anak itik kehilangan induknya." Saya tertawa karena melihat anak kucing," jawab Jieun.
"Siapa nama kamu?" tanyanya sekali lagi.
"Choi Jiuen pak."
"Choi Jieun?"Min Yoongi menaikkan satu alis ia memutar tubuhnya kemudian kembali ke depan ke arah proyektor.
"Silahkan tutup pintu dari luar!"
Choi Jiuen panik, bingung, buru-buru bangkit dengan kikuk menuju pintu kelas dengan kaku, dan menutupnya dari luar. Lalu tiga menit setelahnya Choi Jieun masuk lagi, dan duduk di bangkunya seperti orang linglung. Tak paham dengan perkataan pak Min Yoongi itu. Otak cerdasnya menguap entah kemana.
Yang Jieun dapati justru perkataan sinis dan tatapan tajam dari dosennya itu. "Kamu sengaja membuat saya marah, ya?"
"Memangnya tadi pak Min Yoongi meminta saya apa?Mau menonton kucing di rumah saya?" ucap Jieun tanpa sadar lalu membekap mulutnya sendiri akan kebodohannya. Terdengar suara tawa saling bersahutan dibelakang.
"Keluar dari kelas saya!" Tegas dan tajam, dengan nada dan tatapan datar. Tapi rasanya sangat menyakitkan memekakkan gendang telinga.
Sesaat kemudian Jieun hanya dapat menatap punggung dosennya itu yang kini membelakanginya. Sedetik kemudian. " Tunggu apa lagi? Pintu kelas saya terbuka lebar untuk kamu keluar!"Serunya tegas.
Gugup campur panik, bingung, kesal, marah dan malu. Choi Jieun mengangkat tas ranselnya serba salah. Ia sempat berdecak kesal sebelum keluar dari kelas. Jelas merasa dipermalukan di depan teman-temannya. Meskipun tak ada yang mengeluarkan suara. Tapi ada saja tanpa sadar menertawakannya mereka senang melihat Choi Jieun dimarahi seperti itu. Sungguh sangat menyebalkan dosen satu ini.
Seorang Choi Jieun dikeluarkan dari dalam kelas hanya karena tertawa?
Well, kita tunggu tanggal mainnya! Batin Jieun berteriak kesal ia menghentakkan kaki tiga kali menoleh ke arah pintu lalu memasang wajah kesal ia bergegas pergi.