Mengakui

1209 Kata

"Ayah dan ibu hati-hatilah." Tuturku lembut pada ayah dan ibu. Kami kini sudah sampai di bandara Soekarno Hatta. Seminggu yang lalu aku sudah kembali dari rumah sakit, tinggal di rumah ayah dan tidur di kamarku dengan tenang. Sesekali aku bersedih atas kehilangan bayiku, di tambah dengan kelakuan Vian dan Gina tempo hari membuat aku menjadi cengeng selama seminggu ini. Apalagi aku tidak melihat Vian sekalipun di rumah sakit atau hanya sekedar berkunjung kerumah dan menanyakan kabar ku dan bayi kami yang sudah pergi. Emang apa yang kau harapkan Nadia? meminta maaf padamu? Lupakanlah! Penyesalan Vian kemarin saja bahkan hanya seperti adegan kecil di sinetron. Untung saja ada Rangga, pria tampan bertubuh atletis itu sesekali berkunjung kerumah, menanyakan kabar dan mengajakku jalan-jalan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN