Hanania dan Arafan baru saja keluar dari lift untuk sampai ke apartemen. Namun, langkah mereka harus terhenti saat mendapati orang yang sangat tidak ingin mereka temui. “Mereka datang, Nona.” Briyan menyentuh pundak Daisha yang sedang mengamati ponsel. Perempuan itu pun mendongak. “Waowww, baru jalan-jalan rupanya? Beli dessert?” Mata Daisha langsung terarah pada sebuah box berbahan kaca berisi dua dessert yang menggoda. Ia bahkan langsung membayangkan rasanya. “Mau apa kalian?” seru Arafan sambil mengayunkan langkah. Kedatangan secara tiba-tiba dan terus-terusan sangat mengusiknya. “Mau apa, Pak? Anda masih bertanya?” Briyan tentu harus menunjukkan perannya. Ia di sini sebagai personal asisten Daisha. Setelah pulih ia berjan