CHAPTER: 8

890 Kata
"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia" >>Laverda>Laverda<< "Pagi mama" ucap Nessa yang baru saja sampai diare ruang makan dan mencium pipi kanan Anya "Pagi papa" kini Nessa menyapa papanya dan mencium pipi papanya Nessa duduk di kursi sebelah kiri papanya, an mengais roti selai yang telah dibuatkan oleh maid mansion itu Tap Tap Tap Langkah kaki seseorang menuruni anak tangga, tak lama muncullah Verda yang mengenakan seragam sekolah tanpa dasi dan sangat melanggar peraturan "Pagi papa, pagi mama" ucap Verda bersemangat dan langsung duduk di sisi kiri Nessa "Nanti berangkat pakai mobil lo apa mobil gue?" tanya Verda sambil mengunyah roti selai "Mobil gu--" belum selesai Nessa bicara langsung dipotong oleh Anya "Nessa bareng mama" ucap Anya sambil menatap sinis kearah Verda "Verda juga ya ma" ucap Nessa "Gak!" sentak Anya "Tapi ma-" Nessa menyuarakan, namun dihentikan oleh Verda "Udah, kak. gue bisa berangkat sendiri, lagian mobil gue udah dianter sama tukang service nya" ucap Verda Nessa hanya mengangguk pasrah Setelah menyelesaikan makannya, Verda berdiri dan mencium tangan Gill dan pipi Gill Verda hendak menuju tempat Anya duduk untuk bersalaman, namun ketika Verda sudah berada didekat Anya, Anya bangkit dan meninggalkan Verda. Verda sedih karena hal itu, namun ada daya dirinya juga tak tahu alasan mamanya itu membencinya Verda menghela nafas kasar "Papa! Mama! Kakak! Verda berangkat" teriak Verda Verda beranjak menuju garasi, disana sudah ada Bugatti kesayangannya, Verda melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata, kareba hari masih pagi fikirnya, namun ketika ia akan melewati jalan biasanya ternyata jalan itu sedang ditutup karena ada pohon tumbang. Verda memutar arah, terpaksa dia harus mengambil jalan memutar. Karena ingin cepat sampai, Verda melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata Mata Verda menyipit kala melihat seorang cowok yang sedang menendang nendang ban motornya. Kelihatannya dia nampak kesal. Setelah diamati dan makin dekat, ternyata cowok itu Joan. Verda menghentikan laju Bugattinya berniat membantu Joan "Ngapain lo?" tanya Verda melalui kaca jendela mobil "Tubles" jawab Joan seadanya "Nebeng gue aja" ucap Verda "Ok, gie telpon bengkel dulu" ucap Joan dan langsung mendial nomor tukang bengkel Verda turun dari mobil, dan menyerahkan kuncinya kepada Joan "Lo bawa" ucap Verda Joan langsung mengambil kunci itu dan masuk kedalam mobil diiringi Verda disisi lainnya. Joan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Verda sangat geram karena hal itu, ia akan terlambat jika seperti ini "Lelet amat sih, bisa telat kita" ucap Verda kesal "Biasanya juga lo telat" jawab Joan santai "Yee, gue udah hijrah kali" sahut Verda "Yaudah, telat bareng cassanova MHS aja" jawab Joan pede "PD gila lo! Harusnya lo yang mujur bisa bolos bareng primadona MHS" sahut Verda tak kalah senped "Berarti jadi bolos beneran ini" sahut Joan yang menunjuk gerbang MHS yang sudah tertutup, perjalanan tidak terasa karena obrolan garing mereka "Yaudah cabut aja, bolas kita" ucap Verda santai "Emang ini niat gue, makanya bawa mobil lelet" Joan membatin dan terkekeh dalam hati Bugatti itu melaju, bergerak menuju salah satu mall besar dikota itu. Mobil memasuki area parkir, tak lama turunlah seorang cowok tampan berwajah dingin dan tatapan setajam elang. Di pintu penumpang turunlah seorang gadis cantik dengan rambut hitam sebahunya, mereka perfect couple "kemana dulu?" tanya Joan pada Verda "Carin baju dulu, gak betah pakai seragam" ucap Verda Kedua sejoli itu berjalan menuju salah satu stand pakaian dan mengganti pakaian mereka Verda mengenakan jeans hitam dan baju kaus putih dengan tulisan 'girl' didada. Sedangkan Joan mengenakan jeans hitam dan kaus putih yang dibalut boomer hitam Langkah keduanya berjalan menuju time zone. Mereka bermain disana menghabiskan waktu bersama. Tanpa mereka sadari, telah hadir perasaan berbeda dihati mereka. Perasaan nyaman, ingin selalu bersama, mungkin mereka sudah saling mecintai Tak terasa, hari sudah sore. Verda akan mengantarkan Joan pulang, saat dijalan Joan menepikan mobil dan mampir ke McD untuk makan. Selesai menyantap pesanan mereka, kedua sejoli itu melaju menuju mansion Miller, kediaman Joan. Tin Tin Joan menekan klakson, tak lama gerbang kokoh itu terbuka. Nampaklah mansion besar dan megah milik keluarga Miller Joan turun dari mobil diikuti Verda "Gue balik dulu" ucap Verda "Mampir aja dulu" ucap Joan "Lain kali deh, udah sore takut orang rumah pada nyariin" jawab Verda. "Yaudah, tapi janji kalau besok besok harus mampir" ucap JJoa "Asiyap Mr. Miller" ucap Verda Joan terkekeh "Hati hati nona Roland" ucap Joan meniru gaya bicara Verda Kemudian keduanya terkekeh bersamaan Verda langsung memasuki mobilnya dan melajukannya menuju mansion Roland, Ting Ponsel Verda berbunyi, tanda ada pesan masuk ZennaWelt: Kekantor sekarang, ada berkas yang harus di tandatanganin LavRlnd: Otw Setelah membalas pesan itu Verda mendial nomor Nessa dan menelponnya "Halo" seru Verda "Lo dimana? Lo kenapa bolos? Kapan baliknya? Asal kabur aja lo" Ceocos suara diseberang sana "Gue gak balik, lembur. See u sist" jawab Verda "Yaudah jangan lupa istirahat!" peringat Nessa Tut Sambungan terputus, Verda memasuki ruangannya Dimejanya sudah ada setumput kertas dan notes dari Zenna yang berisi "Night bu bos, sorry gue balik duluan. Kerjaan udah kelar, itu berkas yang harus lo cek dan tanda tanganin. Cemungut buboss:)" Verda mendengkus membacanya Verda duduk dikursi kebesarannya dan mengerjakan pekerjaannya. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN