"Enghhh" lenguh seorang gadis dibawah selimut tebalnya. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk kedalammatanya.
"Lav, ayo bangun! Kamu harus sekolah" ucap Theo
"5menit bang" ucap Verda
"Sekarang! Gak pake 5menit 5menitan" tegas Theo
Akhirnya Verda beranjak dari kasur dan segera menuju kamar mandi. Selesai dengan ritual paginya, saat keluar sudah ada seragamnya yang disiapkan para maid
Verda berjalan keluar dari kamar menuju meja makan. Disana sudah ada Alex dan Theo yang sedang menunggu dirinya untuk sarapan
"Pagi abang, pagi Alex" sapa Verda ramah
"Pagi sayang" ucap Theo tersenyum tulus
"Pagi Lav" ucap Alex tersenyum
"Hmm kalian boleh kok tinggal dimansion ini, kalian anggap aja rumah sendiri. Soalnya Lav juga jarang disini" ucap Verda sambil menyuapkan roti selai kedalam mulutnya
"Iya," ucap Theo
Selesai menghabiskan sarapannya, Verda beranjak akan berangkat kesekolah.
"Abang, Lav berangkat ya" ucap Verda mencium pipi abangnya itu
"Hati hati" sahut Theo mengelus rambut hitam Verda
Verda memasuki garasi mobil, dibagian paling dalam, ada Lynkan Hypersport di sebelahnya ada Lamborghini Veneno. Dibarisan kedua ada alphard disebelahnya ada Anston Martin one-77. Dan dibarisan terakhir disisi kiri ada Jeep jaguard dan disebelahnya ada Maybach Exelero.
Ah ini hanya segelintir mobil sportnya, di mansionnya yang berada di Paris bisa dibilang rumahnya mobil sport. Dia jadi merindukan Bugattinya
Akhirnya, ia memilih Maybach Exelero yang terparkir paling depan.
Verda meninjak pedal gas, melajukan mobil mewah itu menuju MHS. Keramaian jalanan kota mulai hadir. Bising bising deru kendaraan dan klakson sudah hal lumrah, asap kendaraanpun mengepul dilangitnya
Setelah menempuh perjalanan dengan kecepatan tinggi, akhirnya sang primadona sampai diparkiran. Semua pasang mata tertuju pada mobil sport mewah itu. Bagaimana tidak? Maybach Exelero adalah mobil mewah dengan harga 8 juta dollar Amerika Serikat. Bahkan, orang kaya saja akan berfikir dua kali jika ingin membelinya
Pintu kemudi terbuka, semua pasang mata semakin penasaran dengan sang pengemudi. Hingga keluarlah, si cantik dari dalam mobil itu. Semua mulut menganga karenanya,
"Gilaa tu mobil mahal"
"Ngeluarin duit kaya nabur benih jagung kali ya"
"Kepegang aja kagak mobil kaya gitu"
"Holkay asli"
"Kalah kakaknya ama bawaan adeknya"
Begitulah celotehan dari mulut penonton.
"Gila! Tu cewek kaya banget ye Jo" ucap Rey
"Iya nih, gue minta beliin Lambo aja bokap langsung mikir 5 kalian" sahut Evan
"hm" gumam Joan
Dilain tempat,
"Darimana sih tu orang dapet duit? Gak mungkinkan papa yang beliin" ucap seseorang geram
"Eh Nes, adek lo bawa mobil mahal tu" ucap Elen, teman Nessa
Nessa hanya diam dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.
"Widihh gilaa! Mobil mehong ini" teriak Lesta ketika sampai diparkiran
"alay" ucap Verda memutar bola mata malas
"Lo duit dapet metik ya?" tanya Lesta
"Yee, kerjalah" sahut Verda
"Abis lo gak kepalang tu mobil lo beli kaya beli batagor aja" ucap Lesta
"B aja kali" jawab Verda santai
"Emangnya, duit lo perbulan berapa sih?" tanya Lesta
"Mm total yang masuk Rekening sih kira kira 3 trilyunan. Tapi, kadang bisa sampai 5 trilyunan" ucap Verda santai
"WHAT!!!" teriak Lesta kaget sambil menghitung jarinya
"Komuk muka lo" ucap Verda
"Au ah, banyak. Kelas yok, pusing gue ngitungin duit nona trilyuner" ucap Lesta
Kedua gadis itu langsung pergi menuju kelasnya, tumben sekali gadis bandel itu hadir pada saat jam pelajaran pertama.
Hari ini, dia sangat bersemangat untuk belajar. Namun, entah kebetulan atau apa, para guru, ketua yayasan dan para donatur sedang mengadakan rapat. Yang berarti disana ada, Johan Miller sang ketua yayasan, Gillbert ayahnya selaku donatur utama disini, dan seluruh petinggi lainnya
Teng
Teng
Bel istirahat berbunyi, namun sudah sejak tadi kantin sudah dipenuhi siswa karena keadaan freeclass.
Saat sedang astik menyantap makannya, tiba tiba terdengar suara dari toa kantor
"PANGGILAN KEPADA LAVERDA NATHANIA ROLAND AGAR SEGERA MENEMUI TUAN GILLBERT ROLAND DI RUANG BK!!!" ucap suara itu
Verda menghembuskan kasar nafasnya
"Bentar ya Les, gue nemuin papa dulu" pamit Verda
"Okelah" ucap Lesta mengacungkan jempolnya
Verda berjalan santai menuju ruangan BK, banyak tatapan memuja yang ditujukan kepadanya, namun dirinya hanya tersenyum simpul saja sebagai respon
Sampai diruangan tersebut, Verda masuk dan langsung duduk disofa. Disana sudah ada Gill, ayahnya dan Nessa, kakaknya. Dari wajahnya terlihat ada kilatan amarah dari wajah teduh papanya
"kenapa?" tanya Verda
"Dapat uang darimana kamu?!" bentak Gillbert. Untung saja orang orang yang ada diruangan itu sudah diperintahkan oleh Gillbert untuk meninggalkan ruangan itu
"Maksud papa?" tanya Verda
"Jangan sok gak tahu! Dapat darimana kamu mobil mewah itu?! Kamu tahu kan harganya berapa?! Jadi gak mungkin itu dari uang tabungan atau menjual Bugatti kamu?!" bentak Gill
Verda hanya menundukkan kepalanya dia bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin dia membongkar semuanya sekarang. Pasti mama dan kakaknya akan kena imbas karena sebenarnya tiap kali papanya akan mentransfer uang, pasti Nessa atau mamanya yang disuruh. Mereka tidak mengirimkan uangnya, tapi malah mereka buat untuk berfoya foya
"Kenapa diam?! Papa tidak mengajarkan kamu untuk menjual harga diri!" mendengarnya membuat hati Verda teriris, rasanya sangat sakit. Secara tak langsung, papanya menyebutnya jalang
"apa kurang semua fasilitas yang papa kasih?!" teriak Gill
Sedangkan Nessa yang menyaksikannya hanya tersenyum kemenangan.
Karena sakit hati, Verda berdiri dan menghampiri sedrigen minyak tanah yang biasa digunakan untuk mengisi bahan bakar pemotong rumput dan korek api sitaan dari siswa
Gillbert dan Nessa yang melihatnya sangat bingung, untuk apa itu semua
Verda berlari keluar, dikoridor banyak siswa yang melihatnya dengan tatapan heran. Pasalnya gadis itu menangis sambil berlari dan membawa drigen minyak tanah
Hal itu mengundang para siswa untuk mengikutinya. Sampailah Verda diparkiran, semua pasang mata menatap kearah Verda yang berjalan menghampiri Maybach nya.
Setelahnya, Verda menyiramkan sedrigen minyak tanah itu keatas mobilnya. Semua orang bingung apa yang akan dilakukan gadis itu. Sampai akhirnya, Verda mengeluarkan sebatang korek api dan menggesekkannya.
Verda melemparkan api itu keatas mobil mewah itu, dan seketika 'BUL' api menyambar, untung saja tak ada mobil lain didekat mobil mewah itu. Verda mundur beberapa langkah dan 'JEDARR'mobil mewah itu meledak. Verda menatapnya dengan tatapan kosong, baginya tak ada apa apa dengan kehilangan mobil mewah itu.
"Anjuu! Mobilnya dibakar"
"Bakar duit 8 juta dollar AS"
"Mending buat gue"
"Anak sultan kali yaa"
Begitulah teriakan orang orang itu.
Tiba tiba, kerumunan itu terbelah dan nampaklah Nessa dan Gillbert dengan wajah kaget se kagetnya. Karena Verda membakar mobil mahal itu.