LUCY'S POV Lucy mendengar suara aneh dalam tidurnya. Ia merasa sangat tak nyaman. Mau bergerak pun rasanya susah. Perlahan, matanya dapat terbuka. Lucy menyipitkan matanya menatap langit-langit ruangan berwarna putih yang tampak asing untuknya. Ia yakin, ini bukan kamar Arthur. Lucy hendak menggerakkan kepalanya untuk meneliti seluruh sudut ruangan. Tapi, rasanya sulit karena lehernya terasa kaku. 'Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Di mana aku?' batinnya. Lucy melirik ke samping kirinya. Tampak sebuah infus mengalirian cairan ke bawah. Dan setelah beberapa detik, ia sadar jika selang infus itu menempel pada tangan kirinya. 'Aku sakit? Tapi bagaimana bisa? Di mana Arthur?' Bibirnya bergetar. Ia berusaha memanggil Arthur, memohon bantuan pada pria itu untuk membawanya pergi dari te