58 - Kehidupan Larasati

1726 Kata

“Hanya saja saya malu, setiap kali ada orang yang baru saja saya kenal, sudah langsung tahu imej saya di depan orang-orang yang lebih lama mengenal saya. Yah, meski sebagian besar dari yang mereka ucapkan tidak benar. Hanya saja, saya ragu Anda akan-”   “Tentu aku akan lebih mempercayaimu. Tidak peduli orang lain di luar sana memandangmu seperti apa, yang jelas aku hanya akan melihatmu dengan mata kepalaku sendiri. Untuk apa aku memikirkan opini orang, saat jelas-jelas aku bisa melihat faktanya di depan mataku sendiri?” ujar Ridho terkesan puluhan kali lebih tegas dan serius dibanding biasanya.   Larasati sersentak. Seperti ada dentuman keras di jantungnya yang baru saja meledak. Ia terdiam beberapa saat untuk memastikan apakah telinganya masih berfungsi sebagai mana mestinya atau tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN