Tari terbangun karena ada yang menindih dadanya dan meremasi yang di bawah perutnya. "Ya ampun Aa, tidur sambil mimi cucu, iih tangannya kenapa nemplok di situ" gumam Tari. "Aa.. Aa" Tari mengusap rambut Raka lembut. "Ummm" Raka melepaskan ujung d**a Tari dari dalam mulutnya. Diangakat kepalanya agar bisa menatap wajah Tari. "Ada apa?" "Kok tidur sambil mimi cucu, itu tangan Aa kenapa nemplok di situ" "Tadi aku tidak bisa tidur Tari, tapi begitu mimi cucu mataku langsung mengantuk" "Terus tangan Aa kenapa nemplok di situ?" Tari menunjuk tangan Raka yang masih menangkup miliknya di bawah sana. "Ehmm" Raka mengikuti arah yang ditunjuk Tari. "Ehmm enak pegang ini, geli-geli bagaimana begitu" "Tapi aku pegel tidurnya telentang terus Aa" "Ya sudah kamu miring ke sini dong" Tari me