Vio terbangun dari tidurnya, saat merasakan usapan lembut di atas kepalanya. Tapi cepat ia menutup matanya kembali saat melihat kalau Maminya Tari yang mengusap kepalanya. Salsa datang sendirian untuk menengok Vio sebelum ke ruangan Raka. Hari ini ia ada janji dengan Tari dan Mia untuk fitting busana pengantin Tari. Salsa masih mengusap kepala Vio dengan lembut. "Sejak dulu kami sangat ingin Vio bisa tinggal bersama kami, meski darah yang mengalir di tubuhnya bukan darah kami berdua, tapi Vio adik Tari putri kami, itu artinya Vio juga putri kami, tapi sayang Bapak dan Ibu tidak mengijinkan" ujar Salsa pelan, tapi ucapannya mampu membuat Vio hampir meneteskan air mata. "Maafkan kami, Papi Vio putra kami satu-satunya, dan Vio cucu kami satu-satunya. Kami sangat sakit hati karena kematian