"Aa!" Seru Tari saat melihat siapa yang menggedor pintu. "Buka pintunya Tari!" Raka berteriak dari luar sana, peci dan sarungnya dilepas dan diletakan di atas kursi teras. "Kan Aa yang kunci dari luar!" "Astaghfirullah hal adzim, aku lupa" Raka merogoh saku celana pendeknya, dengan tergesa ia memasukan anak kunci, begitu pintu terbuka, ia lari masuk ke dalam meninggalkan suara yang membuat Tari geleng-geleng kepala. 'Pasti masuk angin lagi' gumam Tari di dalam hatinya. Tari ke luar rumah, memetik beberapa lembar pucuk daun jambu biji. Setelah itu ia masuk dengan membawa peci dan sarung Raka yang ada di atas kursi. Ditutup dan dikuncinya pintu, diletakannya peci dan sarung Raka di atas ranjang di dalam kamar. Setelahnya baru ia ke dapur untuk mencuci pucuk daun jambu biji dan membuatk