Tiba-tiba terbersit sebuah rencana dalam benak Tari, rencana untuk membuka topeng Raka. Tari mendekati Raka, lalu duduk di atas pangkuan Raka dengan kedua pahanya menjepit kedua paha Raka. Bibirnya langsung menyergap bibir Raka, Raka berusaha melepaskan ciuman Tari. "Tari, nanti kita jatuh seperti waktu itu" ucap Raka. Tari menatap wajah Raka yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya. "Jadi selama ini Aa bohong!" "Bohong apa?" "Soal amnesia!?" Raka menggaruk kepalanya. Dua sudut bibirnya tertarik ke atas, seakan ia tengah tersenyum . "Iyakan? Aa bohongkan!?" Tari bangun dari duduknya. Matanya menatap kesal pada Raka. "Hhhh...aktingku jelek ya? Belum bisa dapat piala citra dong ya" gumam Raka sambil menggaruk kepalanya. "Jadi Aa benar-benar sudah membohongi aku! Untuk apa?