"Bunda kenapa?" Ando menghela nafas. Ia mendapatkan telepon dari Farrel untuk segera membawa para perempuan ini dan anak-anak ke rumah sakit saja. Rasanya tak akan bisa tenang jika mereka terus terpisah. Dan Farras sudah meledak dengan tangis. Ando bahkan tak mengatakan apapun tapi Farras seolah bisa merasakan kalau terjadi sesuatu pada bunda. Bahkan lauk-pauk yang sudah jadi itu terpaksa dibungkus lagi. Fara dan Echa sama-sama menguatkan diri. Tahu kakau Farras tak akan bisa membantu lagi, mereka segera membungkus makanan-makanan itu untuk dibawa. Lalu sama-sama berangkat bersama Ando. "Ndo, boleh berhenti sebentar di situ. Beli minum dulu," tukas Echa. Ia memangku Fauzan dan Faris. Ando menghentikan mobil untuk membeli banyak minuman. Kemudian ia yang keluar sendirian karena yang l