"Jebakan model apa ini? Sejak kapan iblis menawarkan hal-hal manis? Bukankah dia suka darah dan kesakitan seseorang.” ketus Isara. Rhysand menghembuskan nafasnya lelah sembari berjalan dan memindahkan sebuah benda rongsokan di sebelah Isara, lalu laki-laki itu ikut duduk di sebelah wanita itu. “Sebenarnya dia juga tidak suka itu, semuanya terjadi tanpa disadarinya.” “Omong kosong di luar kendali!” Isara menjarakkan tubuhnya saat Rhysand duduk di sebelahnya. “Aku tidak punya tenaga lagi untuk menghadapi sosok bahaya, tenagaku sudah hilang.” “Maka masuklah ke kamar, istirahatkan dirimu.” Isara menggerakkan kepalanya. “Tidak ada yang menjamin aku bisa bangun lagi atau tidak setelah tidur dikamar itu. Tempat apa ini? Bagaimana bisa ada sebuah kamar bagus di tempat menyeramkan seperti i