Vina hanya diam, mencoba menimang-nimang apa yang di katakan Albert. Dengan tangan mengusap dagunya, seakan ia masih berpikir untuk memutuskan ‘iya’. “Gak, mau. Sudah kamu mandi dulu saja sana. Setelah itu..” Belum sempat melanjutkan ucapanya Albert beranjak duduk, mengangkat tubuh Vina tanpa menunggu persetujuan kata ‘iya’ darinya. Ia tersenyum mentap tubuh polos yang pernah ia lihat malam itu, kejadian yang tak terduga, dan membuat dia ketagiahan dengannya. “Albert turunkan aku.” Vina meronta-ronta. Tubuhnya yak bisa dipungkiri lagi. Tubuhnya benar-benar tak bisa berkutik di hadapan calon suaminya. “Gak, mau! alAku mau kamu berada di sini. Bersama dengan aku dalam satu bathup.” Ucap Albert tak mau tahu, nafsu Albert terlihat memuncak hari ini. Apa yang di diinginkannya seakan harus