"Tetapi? setidaknya kamu punya perasaan itu." tanya Rico. Kesha melepaskan pelukannya. "Aku masih punya perasaan itu. Tetapi aku tidak tahu. Harus aku tujukan pada siapa. Dan untuk siapa." Kesha kembali menatap pemandangan kota di depannya. Gedung-gedung menjulang tinggi, jembatan yang masih tertidur lelap. Sungai kecil, dan beberapa lalu lintas yang lewat di bawahnya. Semakin memperindah pemandangan. Rico terdiam. Ke dua matanya tertuju pada Kesha. Meski dirinya juga belum bisa mencintainya. Setidaknya, ia mencoba untuk bisa memulai cinta itu. "Kesha?" panggil Rico lembut. "Iya.. Ada apa, lagi?" tanya Kesha. Tanpa menatap ke arahnya. "Kenapa kamu juga belum tidur?" "Aku masih belum mengantuk?" jawab Rico. "Apa sebenarnya yang menganggu pikiran kamu." Kesha menoleh ke arah Rico.