Kenanga marah bukan kepalang, perasaannya yang ia simpan untuk Bram hancur berkeping-keping. Ia merasa tidak lagi punya kesempatan untuk berlindung bahkan pada sebagian dari kehidupannya telah ia sandarkan pada Bram, berharap ada kebaikan dari hubungan mereka. Berharap Bram menjadi orang baik bersamanya, namun sayang harapannya hari ini hancur. Bram justru menjadikannya sebagai bahan taruhan. Sangat jelas bahwa Bram hanya mencintai uang dan kehidupannya sendiri sedangkan Kenanga adalah bagian dari upaya pencarian uang itu saja. Kenanga hanya sampah di mata Bram, setidaknya itu yang saat ini Kenanga fikirkan. Kenanga sibuk dengan fikirannya sendiri. Ia merasa bosan berada di sini. hingga beberapa saat lagi acara taruhan itu akan di gelar. "Biar aku yang mulai, " Kenanga menyebutkan je