Bijaknya Ravendra

1161 Kata

Diam. Lylia benar-benar tertegun mendapat pertanyaan seperti itu dari Ravendra. Lidahnya mendadak kelu, hingga titik fokus netranya ikut terkunci pada sosok pria di depan sana. Menatap dengan sorot mata bergetar, dan napas tercekat-cekat. Ada apa ini? Mengapa pria itu tiba-tiba marah dan mengatakan hal demikian? Awalnya, Lylia ingin menepis tuduhan itu sebagai pertahanan diri. Tetapi, ia tidak ingin ada keributan di hari pertamanya menjadi seorang istri. Sehingga Lylia meminta maaf dan menjelaskan dengan baik pada Ravendra tentang penolakan Maureen. Dimulai sejak awal ia keluar dari kamar, perkataan sang ibu mertua yang lupa akan kehadiran dirinya, sampai pada penolakan Maureen ketika Lylia hendak membantunya di dapur. Terlebih kisah Ravendra dan Kiara. “Aku tidak menambahkan atau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN