Apartemen Liora.
Sang pemilik apartemen membiarkan ruangan di sekitarnya gelap temaram. Jendela besar di sudut kanan dibiarkan gordennya terbuka, cahaya dari rembulan menyorot langsung pada sorot wajah Liora yang tengah duduk sendirian di kursi depan meja barnya. Di hadapan wanita itu terdapat botol beling berisi minuman favoritnya, juga 2 gelas sloki yang satu kosong yang satu terisi penuh dengan cairan kecoklatan.
Liora melirik kartu undangan di atas bench dapur tak jauh dari botol vodka. Undangan mewah berwarna hitam dengan tulisan nama berwarna emas. Nama yang membuat hati wanita itu meringis pilu. Harusnya nama belakang yang tertera di sana, bisa dia jadikan sebagai nama belakang juga.
Inaya Raharja.
Nama Raharja yang sangat Liora idam idamkan.
Kapan ia akan menyandang gelar itu?
