30. Nostalgia

2137 Kata

Liora menatap hamparan laut yang tersaji di depan matanya, wanita itu membiarkan rambutnya tertiup angin pantai. Berkibar dengan anggun dan tak berniat untuk mengikatnya. Pada akhirnya wanita itu menuruti keinginan Kenan untuk bertemu di pinggir pantai. Liora berjalan di sekitar pantai, menikmati angin laut serta deburan ombak. Jam sudah menunjukan pukul 11 lebih 40, hampir tengah malam. Deru angin yang lewat membuat Liora merapatkan sweater yang ia pakai saat ini. Angin laut membuat hawa dingin menusuk nusuk kulit wanita itu. Sweater rajut yang ia pakai saat ini tak membuatnya merasa hangat. Kakinya yang telanjang menelusuri pasir pantai yang berwarna merah jambu itu, merasakan sensasi geli di telapak kakinya. Sejauh mata memandang, ia tak menemukan siapa pun. Entah, Kenan memang belum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN