Liora berlari kecil keluar dari kediaman Varengga. Wanita itu berjalan menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumah Varengga. Ia mencari kunci mobil di dalam tasnya dengan terburu buru. Begitu kunci ketemu, ia segera mematikan alarm dan membuka pintu lalu masuk ke dalam mobil. Air matanya jatuh menetes tanpa bisa di cegah. Wanita itu menjatuhkan kepalanya ke stir mobil, membiarkan tangisannya teredam. Hati Liora terluka. Bukan hanya karena sikap egois Rengga tapi juga karena ucapan pria itu. Selama 2 tahun ia menekan perasaannya dalam dalam, dia tidak menyangka kalau Rengga akan berbicara seperti tadi. Liora tahu kalau Varengga tengah emosi, tapi apa pantas jika dia menyebut dirinya w************n. "Kali ini kau benar benar keterlaluan, Reng. Kau benar benar keterlaluan," ujar Liora