"Nona, sebaiknya kita-" "Ssstts. Van, aku penasaran. Apakah kamu juga menyukai wanita seperti rekan kerja Sanders?" tanya Diana. Diana masih berada di bawah tubuh Evan yang gagah, merasa kagum dengan keperkasaan dan ketampanan pria tersebut. Matanya terpesona masih menatap Evan lekat. Sementara tangannya mengusap d**a pria itu dengan lembut. "Tidak, Nona," jawab Evan singkat. "Apa kamu yakin?" tanya Diana masih tidak percaya. Evan tak berniat menjawab. Ia hendak bangkit, tapi tangan Diana menahannya. Ia mau jawaban dari sang sopir. Jujur saja, selama pergi bersama Sanders tadi, hanya itu yang Diana pikirkan. Hanya tipe wanita yang diidamkan oleh Evan. "Iya, Nona. Sekarang Nona Diana kembali ke kamar, ya. Jangan begini. Nanti kalau ada yang lihat-" "Aku akan pecat mereka," bisik