"Win! Kamu dipanggil Pak Safiq. Diminta keruangan beliau sekarang." Salah seorang teman kerjanya memberitahu, membuat wajah Wina berbinar bahagia. "Ada apa ya kira-kira Pak Safiq mencariku?" "Mana aku tahu. Buruan sana temui." "Iya ... iya. Sabar sedikit kenapa. Aku harus terlihat cantik di mata Pak Safiq. Dan tidak boleh mengecewakan sedikit pun," ucap Wina percaya diri sembari mengeluarkan pouch make-up nya. Temannya tersebut hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah laku Wina. "Yaelah, Win. Palingan Pak Safiq juga akan membicarakan tentang kerjaan. Ngapain juga kamu pakai dandan segala." "Mending diem deh kalau enggak ngerti apa-apa. Asal kamu tahu saja. Diam-diam Pak Safiq itu mengangumi kecantikanku. Dan aku tidak mau ada satu hal pun yang membuat tercela di hadapan Pak Safiq."