Safia menghentikan langkahnya. Tertegun untuk sejenak, menatap lelaki yang ada di depan lobi kantornya. Lebih tepatnya, lelaki itu sedang membukakan pintu mobil untuk Wina. Iya, lelaki tersebut adalah Arya Mahendra yang datang ke kantor ini untuk menjemput Wina Aurora. Kedua netra Safia masih memperhatikan interaksi keduanya. Ada denyutan yang terasa nyeri dalam hatinya. Sekuat apapun Safia ingin melupakan Arya, nyatanya pria itu tetaplah mantan suaminya. Lelaki yang pernah sangat dicintainya. Bahkan jika boleh jujur, hingga detik ini Safia tidak mampu mengenyahkan begitu saja sosok Arya dalan hidupnya. Di mulut, wanita itu bisa mengatakan bahwa dia sudah move on dari Arya. Tapi di hatinya yang terdalam, Arya masih juga menempati ruang khusus dalam hatinya. "Bu Safia!" Safia terlonjak ka