Nurul memeluk Marina yang tengah menangis di dalam pelukannya. Andai suaminya tahu bahwa Marina tengah cemburu karena Joyce pasti ia akan marah besar pada Geno. Ia dan Prabu sudah menganggap Marina anak kandung mereka sendiri, jadi apapun yang melukai hati Marina akan melukai hati mereka juga. Tapi Nurul juga mengerti, Geno bukan pria sembarangan. Berwajah tampan, memiliki jabatan dan pendapatan yang besar, seolah menjadi gula untuk perempuan-perempuan diluar sana untuk mendekat.
“Kamu harus pulang ndo,” bisik Nurul sambil menghapus airmata Marina.
“Suami seperti Geno itu harus ditemani, ditemani saja kamu masih harus berjuang agar perempuan-perempuan diluar sana masih saja mau mengincar, apalagi berjauhan seperti ini.”
“Marina mau minta pisah aja …”
“Ehh, gak gitu!”
“Marina gak kua
