Bab 10

1485 Kata

"Gimana? Abang jadi ngikutin Farel? Kenapa jam segini baru pulang?" Rani mencecarku dengan pertanyaan ketika diri ini baru saja sampai rumah. Jam memang sudah menunjukkan pukul satu malam. Aku kira Rani tidak sudah tidur, ternyata ia masih menungguku di ruang tamu. "Abang memang ngikutin dia." "Terus? Dia ke mana? Nyari Mbak Hana? Abang juga ketemu dia, dong," cecarnya lagi yang membuat kepalaku semakin pusing. Tak ingin terjadi pertengkaran, aku beranjak meninggalkan Rani. Namun, istriku itu tak menyerah sebelum rasa penasarannya terjawab. Rani mengikutiku ke kamar sambil terus mencecarku dengan pertanyaan. "Kenapa Abang gak jawab pertanyaan aku? Abang ketemu Mbak Hana terus kalian bernostalgia sampai Abang pulang selarut ini?" "Bisa gak sih kamu diam!" bentakku. "Abang ini cape, Ran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN