“Kalah...” Sebuah bidak catur dipasang di dalam bagian dimana Sang Raja sudah tidak memiliki kemampuan untuk bergerak kemana-mana lagi. Sementara orang di sampingnya, menekan dahinya dengan keras seperti mencoba untuk memijit kepalanya karena telah pusing memikirkan permainan yang ada di hadapannya itu sekarang ini. “Skor kita 177-178 Masih tersisa 2 poin kemenangan lagi untukmu agar bisa mengungguli skorku. Apakah kau ingin bermain bersama denganku lagi?” tanyanya dengan senyuman yang menyebalkan bagi semua orang melihat bagaimana caranya tersenyum dengan cara itu. Dia pun pada akhirnya mencoba untuk bersandar di kursi empuknya itu sambil meregangkan tangan karena kelelahan. “Cobalah untuk berpikir terus. Aku juga mungkin akan kalah nantinya jika aku tidak mencoba untuk terus menantangm