Keesokan harinya, Ratih menepati janjinya untuk menjadi asisten Tengku Ammar, Imran meski dalam keadaan menyedihkan dia tetap datang ke kantor untuk mengajarkan Ratih beberapa hal. “Apa Imran sudah mengajarkanmu?” Tanya Tengku Ammar ketika dia melihat Ratih masuk. Ratih tersenyum dan menjawab, "Sudah. Tuan, anda ada acara sosial malam ini! Pakaian dan sepatu yang Anda butuhkan sudah siap dan Mobilnya juga sudah menunggu di parkiran.” Tengku Ammar mengangkat alisnya dengan ekspresi sedikit kaget dan melambai tangan padanya. Ratih berjalan mendekat tanpa ragu-ragu. Tengku Ammar menariknya dan membiarkannya duduk di pangkuannya. Dia membelai punggungnya dan berkata di belakang telinganya, "Kerjamu bagus sekali. Kamu bisa menjadi asistenku di kantor dan diatas tempat tidur!" Dia berbi