Tari menatap tidak percaya ke arah Arjuna. Namun, Ia tidak akan mundur dari tantangan dan kesempatan yang diberikan oleh Arjuna, Ia akan menaklukan dan merebut hati Arjuna dari kekasihnya. “Tentu saja, Kak. Aku tetap akan datang membawakan makan siang untuk kakak dan kekasih kakak. Kita kaan menikmatinya bersama-sama, aku yakin sekali pasti kekasih Kak Juna tidak bisa memasak dan Ia hanyalah seorang wanita manja saja.” Tukas Tari dengan raut wajah yang bersungguh-sungguh. Arjuna hanya meatap datar Tari, Ia tidak menggubris ucapan Tari, “Kalau sudah tidak ada yang mau kau katakan Kau boleh pergi dari sini.” Usir Arjuna kepada Tari. Tari pun berdiri dari duduknya, Ia lalu berjalan ke samping Arjuna dan mencium pipinya tanpa permisi, “Ingat ya, Kak. Besok, Aku akan datang untuk mengantarka