"Aarrgghh!! Wanita si4l4n! Lihat saja, aku tidak akan pernah melepaskanmu! Aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang!" Yudha seperti belum puas mengamuk. Sejak kejadian memalukan beberapa hari yang lalu di depan kantor pengadilan, dia jadi sangat sensitif. Sedikit saja ada yang tidak berkenan di hatinya, dia akan langsung marah-marah dan mengamuk, tidak peduli barang-barang di dalam ruang kerjanya itu sudah banyak yang hancur. Kelakuannya tidak beda jauh dengan ibunya kalau sedang mengamuk, justru lebih parah anaknya. Jeslyn yang biasanya selalu bisa menenangkan dan mengendalikan pria itu, sampai tidak berani mendekat. Dia lebih memilih menunggu sampai kemarahan Yudha benar-benar sirna. Setelah dirasa aman, barulah wanita itu masuk ke dalam sambil membawa segelas minuman segar un