"Pastikan hanya orang-orang kita yang berada di sekitar lokasi itu besok pagi." Erhan berkata sambil melepas mantel yang ia pakai.
Axel yang berdiri di hadapannya segera mengangguk, kemudian mengambil alih mantel di tangan Erhan. Ia kemudian berjalan ke arah lemari lalu menggantung mantel itu di sana.
Setelah itu Axel lalu berbalik, kemudian berjalan menghampiri tuannya yang berdiri di dekat jendela kaca dengan melipat kedua tangan di depan d**a.
Pria itu tampak fokus melihat pemandangan malam dari lantai 61, dimana penthouse miliknya berada.
Axel berdiri tidak jauh dari samping Erhan, dia pun ikut melihat keluar jendela. Keheningan menyelimuti di antara mereka. Hanya semilir angin di luar jendela yang menengahi.
Beberapa saat kemudian Axel memberanikan diri bertanya, "Apa Tuan sungg
