Alexi tidak pernah merasakan takut sebelumnya. Dia angkuh, kejam, narsis dan seenaknya. Takut tidak pernah menjadi bagian dirinya sejak ia dididik oleh kakeknya dengan menaruhnya di area konflik. Sejak saat itu karakter kejamnya semakin menjadi. Namun begitu menghadapi Sari, Alexi tidak sadar jika sudah kehilangan sedikit demi sedikit sifat tadi. Gadis itu menjadi hujan yang mengikis sifat buruknya. Akan tetapi, kehilangan dirinya yang dulu tidak berdampak terlalu baik pada dirinya. Alexi kini merasa terjepit di antara dua wanita. Dia tidak bisa memutuskan mana yang lebih berharga, Lily ataukah Sari. Sehingga hari ini, ia menghabiskan waktu di perusahaan hanya untuk menghindari Sari maupun Lily. Sejak tadi pagi, pria itu termenung memikirkan niatnya mengambil anak Sari. "Haruskah aku m