Bab 45

1195 Kata

Seorang pria tampan membuka pintu kamar yang terkunci. Kamar yang dia khususkan sebagai kamar wanitanya. Morgan berjalan mendekati sang gadis pujaan yang masih tertidur lelap. Lekat ditatapnya gadis cantik itu. Relung hati terdalamnya tidak tega harus mengurung gadis itu hingga berbulan-bulan tapi tidak ada jalan lain yang dapat dirinya tempuh agar gadis itu tetap di sisinya. “Maafin aku, Sayang,” lirihnya. Gadis itu akan memberontak jika dalam kondisi sadar karena itu Morgan selalu membuatnya tertidur selain waktu makan. Entah berapa banyak dosis obat tidur yang dirinya berikan selama beberapa bulan terakhir. “Salahkan keluargamu yang nggak restuin hubungan kita.” Pria itu terkekeh menakutkan. Morgan duduk di sisi ranjang. Tangannya tergerak mengusap pelan sebelah pipi sang gadis, menyi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN