“Mbak Sri nggak sempat masak, jadi kalian masak sendiri nggak apa-apa ya?” Abah sudah bersiap-siap untuk pergi. Sekarang baru pukul enam pagi. Berhubung perjalanan yang ditempuh memakan waktu yang cukup lama, maka Abah memutuskan untuk berangkat lebih pagi. “Iya nggak apa-apa Bah, eh tapi Abah sarapan dimana?” Abah tersenyum, ia mengacak rambu Eron dengan gemas. “Dijalan banyak yang jual sarapan pagi kok, nanti tinggal berhenti. Hati-hati di rumah ya, jangan berantem!” Ketiga laki-laki beda usia itu mengangguk. “Maaf ya Mbak nggak sempat Masak.” Mbak Sri sangat merasa bersalah, entah kenapa pagi ini badannya tidak begitu sehat. “Nggak apa-apa Mbak, Bang Verno pandai masak kok.” Eron melirik Verno sejenak. Tentunya Verno membalas dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Mobil yang