MN -2-

4644 Kata

Aku dan Fernandez saling bertukar tatapan tajam. Aku memejamkan mataku dan mengalah. “Kalau begitu Fernandez, kamu yang turun dan menjelajah bersama tim penjelajah satu.” “Siap.” Balas Fernandez dan meninggalkan ruang kendali. Aku duduk di kursiku kembali dan membuka pesan percakapanku dengan Ansel. Pesan terakhir darinya hanya dia berhasil mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang ia sukai. Setelah itu dia menghilang. Aku baca ulang semua percakapan kami berdua. Kuharap adikku itu baik-baik saja tanpa ada masalah dan selamat. Aku juga mencari layanan darurat shelter maupun bunker yang ada di Indonesia. Kuhubungi satu persatu dan meminta mereka untuk mengabariku apabila menemukan orang bernama Ansel Ramirez dalam daftar orang yang ada di shelter dan bunker mereka. “Tabung pelontar sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN