"Hei, tentu saja kita saling kenal. Brian sangat mengenalku malahan." wanita itu menyela dengan cepat. Lalu mengulurkan tangannya ke hadapan Ayana. "Perkenalkan, aku Yolanda." Ayana membalas uluran tangan wanita itu. Rambutnya dicat semi pirang. Bajunya melekat ketat di tubuhnya yang berisi. "Ayana." tak kalah ramah dengan Yolanda, dia mengulas senyum lebar. "Kurasa kita bisa makan bersama sambil berbincang-bincang. Bagaimana?" tawar Yolanda langsung ditolak mentah-mentah oleh Brian. "Tidak perlu, Yola. Ayana sedang tidak enak badan. Iya kan, Sayang? Lagi pula kau harus ganti baju secepatnya, lihatlah seseorang telah membuat bajumu kotor," tegur Brian menajamkan matanya. Wanita bernama Yolanda itu tersenyum manis. Brian tetap saja seperti dulu. Dia tidak berubah sama sekali. "J