Daniel pulang ke rumah dengan wajah masam. Dia membanting pintu ruang tamu dengan keras. Suasana hatinya sedang buruk. Sedangkan Alma yang tengah berada di dapur lekas menghampirinya. "Sayang. Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu begitu muram?" tanya Alma sembari mengangsurkan segelas air putih. "Tidak apa-apa. Aku hanya kebetulan saja bertemu dengan Ayana dan suaminya. Mereka menyebalkan sekali," gerutu Daniel meneguk habis minumannya. "Kok bisa? Katanya kamu hanya mengunjungi pameran lukisan?" tanya Alma curiga. "Ya memang. Tetapi itu adalah galeri seni milik suami Ayana dan dia juga yang menggelar acaranya, jadi dia hadir bersama dengan Ayana," ungkap Daniel membuat Alma seketika terdiam. "Jadi, Kakakku menikah dengan atasannya sungguhan ya?" selidik Alma penasaran. Dia memang tid