Matahari pagi mulai menyapa kota, diikuti suara kicauan burung yang silih bersahutan. Tetapi, cuaca pagi ini cukup dingin, hingga mencapai lima belas derajat celsius. Nara yang merasa kedinginan kembali menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, dengan punggung yang semakin ia rapatkan pada sesuatu yang terasa nyaman dan sangat menghangatkan. Satu tangan kekar pun tanpa sadar sudah melingkar di atas perutnya, menjadi penghangat ketika cuaca terasa semakin menusuk. Arion sendiri masih tertidur sangat lelap dan tampak sangat tenang. Tak ada rasa gelisah menggelayuti dirinya, tak ada pula rasa takut dan mimpi buruk menyapa dalam tidurnya. Hingga alarm jam pada ponsel Nara tiba-tiba berdering dan membangunkan keduanya. Baik Nara mau pun Arion, keduanya masih terdiam dalam posisi yan