Setelah selesai membeli beberapa perlengkapan untuk satu minggu tinggal di Paris, Arion dan Nara kini sudah tiba di salah satu destinasi wisata kota Paris yang cukup terkenal. Mereka keluar dari dalam mobil dan menatap kagum pada pemandangan di hadapannya. “Wah, Montmartre,” gumam Nara. Arion menoleh ke sisi kanannya dan menganggukkan kepala. “Kita ke Sacre-Coeur,” ajak pria itu. Nara menoleh dan menengadahkan kepalanya. “Gereja tiga ratus anak tangga?” tanya Nara dengan antusias. Arion meraih tangan istrinya lalu menggenggamnya dan memasukkannya ke dalam saku jaket tebalnya. “Lutut kamu masih sakit?” tanya Arion. Mereka berdua melihat pada lutut kaki Nara bersamaan. Nara yang sudah mengganti celana robeknya hanya bisa mengusap luka yang tertutup tersebut lalu menggelengkan ke