Jim berjongkok sembari bersandar di bawah tembok pembatas yang tak jauh dari menara persegi. Ia menundukkan kepalanya demgan kedua tangannya dengan kuat meremas pangkal rambutnya. Ia masih bisa mendengar dengan jelas suara deru pesawat tempur yang perlahan meninggalkan tempatnya saat ini. Sedih? Pasti. Semua yang ia perjuangkan selama ini seolah sia-sia. Jim telah gagal untuk menjadi bagian dari pasukan Orbest. Harapanya seketika pupus bersamaan dengan suara pesawat yang terdengar semakin sayup. Matanya semakin memerah menahan perasaan yang bercampur aduk di dalam rongga dadanya. Pantang baginya untuk menangisi apa yang sudah menjadi keputusannya. Tapi kali ini terasa begitu berat. Masih terngiang dengan jelas di telinga Jim, sekitar tujuh menit yang lalu, berkali-kali Danny sudah berusah