OBI POV. Satu hal yang aku syukuri dari perang dingin Noni dan Nino lagi, Karin tidak tau. Karin terlalu sibuk dengan klub debat. Karin yang tidak satu kegiatan lagi dengan Noni, Rengga dan Sinta, karena beda ekskul, memberikan keuntungan untukku juga. Karin jadi minta jemput trus sepulang sekolah, setelah dia berkumpul dengan anak anak ekskul debat. “Tayang, kok ekskul debat gak ada acara pelantikan atau LDKS?” tanyaku setelah sampai rumahnya. Dia berdecak. “Udah rapi urusan pelantikan sama LDKS ekskul debat sih, emang ekskul kesenian. Ketuanya Febri, mana bisa kerja. Harusnya LDKS itu selesai sebelum ulangan akhir semester. Lah ini baru rapat rapat terus, lupa elo pas gue bilang, kalo ekskul kesenian sekarang lagi OTW jadi rumah bordil?, kan ketuanya p***n” jawab Karin. Aku tertawa.