100. Dua Perpisahan

2605 Kata

Obi POV. “TOBYYYYYY” lolong Karin sampai kupingku berdenging. “Apaan sih Tayang?” omelku membalasnya. Aku sedang nyetir, di telpon dan aku angkat langsung teriak. “Di mana?” tanyanya masih galak. “Ya mau ke rumahmu, kan kita mau ke….” “Cepat!!, jangan injek rem” potongnya lalu panggilan di tutup. Aku menghela nafas pelan. Karin ya gitu, kalo sedang singit atau bete, pasti uring uringan. Dari semalam sudah mewek trus, jadi ketularan Sinta yang gampang mewek. Gara gara Nino sih memutuskan kuliah ke Amrik, tiba tiba pula. Eh apa gak tiba tiba ya?, aku sempat ngobrol dengan Nino waktu kami sama sama menunggui Karin, Noni dan Sinta latihan untuk persiapan acara prom night sekolah. “Biasa aja lihatin komuk Noni, kaya mau elo makan” ejekku menjeda tatapannya yang lekat menatap Noni. Dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN