Kepalaku pening sekali, sayup-sayup aku membuka mata. Kenapa sekarang lampunya malah berwarna kekuningan. Tanganku meraba ke samping, malas sekali rasanya untuk bangkit. Kuraih handphone dan melihat jam berapa. Ternyata sudah malam. Oh tidak, aku tidak salat Maghrib dan Isya, sekarang sudah jam sepuluh malam. Aku langsung bangkit, hampir saja aku mau melompat dari kasur kalau tidak sadar keadaan. Kak Ali sekarang ada di sampingku, dia sudah tidur. Kalau tahu begini, kenapa dia tidak membangunkanku untuk salat. Kejam sekali. Ah pasti yang ada di pikirannya saat ini adalah Syahnaz lagi Syahnaz lagi, mana sempat memikirkanku, aku cukup tahu diri saja. Aku benar-benar tidak sengaja meninggalkan salat Maghrib, jadi aku memilih untuk mengqadanya, sekalian juga melaksanakan salat Isya. "Hafsha