BAB 38

1705 Kata

Selama kak Ali bernyanyi, sebagian siswa dan siswi menganyunkan tangan. Lagu ini jarang diketahui, tapi karena lagunya enak didengar, apalagi dinyanyikan oleh seorang ustaz buronan para siswi, lagu ini seolah sudah akrab didengar sampai mendapatkan respon baik seperti sekarang. Kak Ali menoleh kepadaku saat lagu yang dia nyanyikan terjeda dengan petikan gitar terlebih dahulu. "Kamu mau nyanyi?" tanyanya. Aku menggeleng cepat. Bisa-bisanya dia bertanya menggunakan mikrofon. Suara Bilqis tiba-tiba terdengar, ujung-ujungnya yang lain ikutan. Entah itu suara apa, pada intinya malam ini semua orang terus mengerjaiku, aku takut pipis celana kalau seperti ini terus. Aku mengernyitkan kening saat instrumen terasa berubah, tidak seperti lagu sebelumnya. "Kok berubah, sih, Kak?" tanya aku pelan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN