76. Innalilahi wa Innalilahi Rojiun

1142 Kata

Lagi dan lagi, mereka sangat canggung saat ini. Tidak akan canggung jika tidak ada rasa pada hati keduanya. Anggi hanya belum menyadari akan hal itu. Ia masih fokus untuk menyembuhkan hati. "Mbak Anggi, masak nasi, nggak?" tanya Mbok Padmi yang baru saja selesai mandi. "Aku nggak masak hari ini. Kalo masak paling pas libur kerja aja," kata Anggi dengan jujur. "Ya, sudah, Mbok masakkan nasi dulu. Ada bawa gudeg dari Yogyakarta," kata Padmi sambil berjalan mendekati Anggi. Anggi tampak berbinar, karena mendengar nama gudeg. Memang bukan makanan kesukaannya, tetapi tidak afdol jika tidak makan gudeg. Seperti sudah menjadi kebiasaan makan gudeg bagi Anggi meski bukan orang Yogykarta asli. Anggi tampak membantu Padmi mengeluarkan semua oleh-oleh. "Mas Luka ini cobain, ada bakpia asli khas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN