44. Sasaran Amarah

1038 Kata

Luka berjalan dengan cepat menuju ke arah pintu. Amarahnya sudah di ubun-ubun dan siap meledak kapan saja. Tidak peduli jika nanti ada yang mengatakan Luka adalah sosok yang arogan. Pintu terbuka dan Luka sudah siap memaki orang itu. "Kenapa lancang memindahkan pigura foto milik saya? Kamu itu hanya seorang office girl, pekerjaan paling rendah!" bentak Luka tanpa melihat siapa yang ada di depannya itu. "Kenapa rupanya kalo pigura itu pindah? Lagian masalahnya apa?!" Aji kini balas membentak sang keponakan. Luka membuka mata dan terkejut saat melihat sosok sang paman. Astaga! Mengapa kebiasaannya tidak hilang; saat marah, Luka akan memejamkan mata. Entah sedang marah atau mengigau juga tidak ada bedanya. "Masalah pigura itu 'kan bisa diomongin sama siapa saja. Nah, masalah Om kamu itu j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN