52. Kiriman Makan Siang

1017 Kata

"Eh? Assalamualaikum, Anggi. Ini aku, Luka." Anggi langsung menjauhkan ponsel dari telinganya setelah mendengar siapa yang menghubunginya. Luka Wirabuana, oh, Tuhan, Anggi lupa hanya memblokir pada aplikasi perpesanan saja. Panggilan seluler belum diblokir olehnya. Anggi tidak mungkin langsung mematikan sambungan telepon ini. Tidak sopan dan belum tentu Luka akan mengatakan hal yang aneh-aneh. "Waalaikumussalam, Pak Luka. Ada yang bisa saya bantu?" "Oh, enggak, Nggi. Apa saya mengganggu?" "Em ... saya sudah mau tidur, Pak. Ada apa ya?" "Oh, artinya saya ganggu ini, mah, namanya. Ya, sudah selamat tidur, mimpi yang indah Anggi." Suara Luka seperti alunan lagu nina bobo. Anggi tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya itu. Luka sejak kapan bisa bersikap manis seperti itu? Luc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN