78. Masa Lalu

1120 Kata

Anggi berjalan di belakang Luka sambil membawa nampan kecil berisi kopi hitam pahit pesanan Luka. Posisi mereka seperti upik abu dan majikannya yang ditatap oleh banyak orang. Anggi hanya bisa berjalan menunduk saat ini. Ada perasaan tidak enak yang mendadak datang. "Kamu salah paham." Luka langsung mengatakan hal itu saat mereka masuk ke dalam ruangan menejer HRD itu. "Salah paham?" tanya Anggi sambil mengerjab beberapa kali karena tidak paham dengan ucapan Luka. "Ya, aku tahu kamu dengar aku telepon tadi. Itu hanya masa lalu saja." Anggi semakin tidak paham dengan ucapan Luka. "Aku sudah punya masa depan yang cerah," lanjut Luka dan membuat Anggi semakin bingung. "Pak, mohon maaf, ini hubungannya salah paham dengan masa lalu dan masa depan itu apa?" tanya Anggi dengan wajah polos. L

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN